Bunyi
Getaran bunyi merambat ke segala arah sebagai gelombang. Makin jauh sumber bunyi, bunyi terdengar makin lemah. Bunyi yang kita dengar merupakan energi kuat dan lemah. Bunyi kuat ditimbulkan oleh getaran yang kuat, sedangkan bunyi lemah oleh getaran yang lemah. Kuat lemah bunyi ditentukan oleh simpangan getaran. Satu kali gerak ke atas dan ke bawah disebut satu getaran. Adapun banyak getaran dalam satu detik disebut frekuensi. Bunyi dengan frekuensi teratur disebut nada, sedangkan bunyi dengan frekuensi tidak teratur disebut desah.
Manusia dapat mendengar bunyi yang jumlah getarannya berkisar 20 sampai 20.000 getaran per sekon, yang disebut audiosonik. Infrasonik adalah bunyi yang getarannya kurang dari 20 getaran per sekon. Bunyi infrasonik hanya dapat didengar oleh hewan tertentu, misalnya jangkrik dan gajah. Adapun bunyi yang getarannya lebih dari 20.000 getaran per sekon disebut ultrasonik. Bunyi ultrasonik hanya dapat didengar oleh hewan-hewan tertentu, misalnya lumba-lumba dan kelelawar.
Telinga manusia lebih peka terhadap bunyi dengan frekuensi sekitar 1000 getaran per sekon. Tingkat frekuensi tersebut merupakan percakapan biasa. Ketika berbisik, suara kita mencapai 50 getaran per sekon, sedangkan ketika berteriak dapat mencapai 10.000 getaran per sekon.
Bunyi memiliki tingkat kekerasan atau intensitas. Satuan kekerasan bunyi adalah desibel (dB). Suara terpelan yang dapat didengar mempunyai intensitas sebesar 0 dB. Sedangkan bunyi yang keras dan membuat telinga sakit memiliki intensitas sebesar 139 dB. Tingkat kekerasan sumber bunyi berbeda satu sama lain.
1. Perambatan Bunyi
Bunyi dapat merambat dari sumber bunyi di tempat lain melalui media. Coba bayangkan jika anda diluar angkasa, di luar angkasa tidak ada udara atau disebut hampa udara. Pada ruang hampa udara, bunyi tidak dapat terdengar. Maka anda tidak akan bisa mendengar pada saat di luar angkasa (terkecuali menggunakan media tertentu). Media perambatan bunyi adalah benda padat, cair, dan gas. Perambatan bunyi juga memerlukan waktu. Kecepatan perambatan bunyi disebut juga cepat rambat bunyi. Berdasarkan penelitian, cepat rambat bunyi pada baja kira-kira 6000 m per sekon, di air kira-kira 1500 m per sekon, dan di udara pada suhu 20 °C adalah 343 m per sekon.
a. Bunyi merambat melalui benda padat
Kecepatan perambatan bunyi melalui berbagai jenis benda tidak sama. Perambatan bunyi melalui benda padat lebih cepat terdengar daripada melalui benda cair atau gas. Tempelkan telingamu ke dinding! Mintalah temanmu untuk memukul bagian dinding yang lain! Bunyi pukulan akan terdengar. Hal ini menunjukkan bahwa bunyi merambat melalui benda padat. Bunyi pukulan dinding terdengar lebih keras melalui dinding dari pada melalui udara. Jadi bunyi merambat lebih baik melalui benda padat daripada udara.
b. Bunyi merambat melalui benda cair
Perambatan bunyi dapat melalui air. Ketika kita membenturkan dua buah batu di dalam air, bunyinya bisa terdengar dari luar air. Hal ini menunjukkan bahwa bunyi merambat melalui air. Bunyi benturan tersebut lebih lemah dibandingkan bunyi benturan batu di luar air. Hal ini menunjukkan bahwa rambatan bunyi melalui air kurang baik dibanding melalui udara.
c. Bunyi merambat melalui benda gas
Salah satu benda gas adalah udara. Bunyi dapat melalui udara, seperti bunyi guntur yang sering kita dengar pada saat hujan. Ketika terjadi guntur, tekanan udara berubah, yaitu naik turun. Perubahan tekanan ini terus berpindah melalui tumbukan bagian-bagian kecil molekul udara. Dengan demikian, gelombang bunyi merambat ke segala penjuru dan terdengar dari berbagai arah. Contoh lain, pada saat lonceng dipukul, kita mendengar bunyinya. Hal ini menunjukkan bahwa bunyi merambat melalui udara.
Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair, dan gas.
sumber : http://www.aftanalisis.com/2016/01/energi-bunyi-bunyi-merambat-melalui.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar